Harga
burung anis merah atau yang biasa disebut punglor, kini harganya mulai meroket,
terutama juga di Kota Malang. Naiknya harga burung spesialis lomba ini susah
dikendalikan. Permintaan pasar yang tinggi terutama di daerah kabupaten Malang
seperti Bululawang, Kepanjen, Sawojajar II, ataupun di Wajak.
Yang
mendasari naiknya harga burung adalah karena semakin banyaknya perlombaan yang
diselenggarakan dikawasan kota Malang. Semakin banyak tinggi juara, semakin
banyak harga yang akan dibandrol.
Untuk
harga burung Punglor berkicau yang masih belum pernah ikut lomba di banderol
antara 400-800 ribu rupiah. Untuk harga burung yang pernah mengikuti lomba
harga bekisar 1,5–3 juta rupiah. Sementara untuk burung yang pernah juara
harganya puluhan hingga mencapai ratusan juta rupiah, tergantung regional apa
yang dijuarai.
Harga
burung yang selangit ini dirasa wajar oleh Kerisdiyanto, atau yang biasa disapa
Bodong. Karena menurutnya, burung Punglor adalah burung yang paling rawan
mengalami kematian, entah waktu masih anakan sampai dewasa, jadi memang
benar-benar susah untuk mendapatkan burung yang berkualitas. Pria 22 tahun ini
juga mengungkapkan, harga anakan juga bias mencapai puluhan juta rupiah,
tergantung indukan nya pernah menjuarai perlombaan apa.
Seperti
contoh harga anakan Punglor yang dijual Agus Wahyudi, salah seorang warga
Blimbing, Kota Malang yang menjual anakan burung nya seharga 15 juta satu ekor anakan.
Itu adalah anakan dari Punglor usia 1,5 tahun miliknya yang pernah Juara Latber 2 dan 3 di Kota Malang.(Gunawan)