Blogroll

Open Cbox

11.10.12

Gaya Hidup Remaja Pendatang Kota Malang (Pengalaman Pribadi Penulis)


Malang merupakan kota yang sangat di idam-idamkan oleh banyak orang khususnya para remaja baik yang masih duduk di bangku sekolah maupun bagi mereka yang sudah duduk di bangku perkuliahan. Banyak orang yang bilang bahwa Malang merupakan kota yang dingin dan banyak tempat wisatanya. Berbicara mengenai Malang, kota ini juga di sebut-sebut sebagai kota pelajar, karena dengan banyaknya universitas baik negeri maupun swasta. Perguruan-perguruan tinggi yang berada di kota Malang memang sudah di kenal oleh orang-orang baik dari jawa maupun luar jawa.
Dengan banyaknya pilihan perguruan tinggi yang ada di Malang menjadikan kota ini sebagai tujuan utama para remaja yang baru lulus sekolah menengah atas (SMA). Dengan banyaknya pendatang yang mayoritas mereka adalah remaja, membuat kota ini menjadi lahan empuk untuk berbuat tindakan yang negative, apalagi meraka remaja-remaja yang jauh dari orang tuanya.  Kenakalan remaja sudah bukan menjadi suatu hal yang tabuh di kota Malang. Remaja atau mahasiswa pendatang yang studi di Malang memang tidak semua dari mereka memiliki sifat yang positive atau baik, banyak juga remaja pendatang yang memiliki sifat negative.
Dari pemaparan di atas, disini saya akan menceritakan pengalaman pribadi saya pada saat pertama kali menginjakkan kota Malang untuk kuliah dan yang notabene jauh dari orang tua. Waktu itu sekitar 3 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2009, untuk pertama kalinya saya ke Malang yang memang benar-benar tanpa di dampingi orang tua dan dalam waktu yang lama. Pada saat itu perkuliahan memang belum di mulai, karena waktu itu masih musim seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Waktu pertama ke malang saya tinggal atau kost di belakang pusat perbelanjaan yang berada di jalan veteran malang. Namanya juga remaja yang baru lulus SMA dan apalagi saya yang notabene berasal dari kota kecil yang tidak sebesar kota Malang, saya merasa senang dan tetunya bangga bisa kuliah di kota ini. Dengan berbagai suguhan tempat yang menawarkan hiburan malam dan tempat tongkrongan, pada waktu itu saya merasa kalap. Apalagi saya sudah banyak mendengar bahwa malang merupakan kota yang dapat memberikan pengaruh negative. Anggapan yang seperti itu memang benar adanya, saya yang pada saat itu merupakan orang baru di Malang, merasa bahwa saya ingin mencicipi tempat hiburan malam.
Perkuliahan sudah di mulai, saya mahasiswa baru yang duduk di semester satu. Di saat itulah saya mulai mencoba tempat hiburan malam, dan di tempat itulah saya untuk pertama kalinya mencoba rokok dan minuman beralkohol. Gaya hidup yang seperti itu berlangsung sampai saya duduk di semester lima. Saya merasa bahwa dengan melakoni hal-hal seperti itu saya merasa menjadi remaja yang tidak ketinggalan jaman.
Berkunjung ke tempat hiburan malam pada saat itu sudah saya jadikan sebagai suatu agenda rutin yang saya lakukan setiap hari senin. Mungkin bagi orang-orang yang tidak mengerti kenapa saya berkunjung ke tempat hiburan malam setiap hari senin pasti bertanya-tanya, yaaaaaaaa, hari senin merupakan hari dimana tempat hiburan malam tersebut terdapat event university party. Banyak mahasiswa-mahasiswa dari perguruan tinggi lain yang berbondong-bondong datang ke tempat itu. Mulai dari mabok, ngrokok, ciuman di depan orang banyak itu sudah bukan menjadi hal yang tabuh lagi.
Remaja-remaja dengan gaya hidup seperti itu memang sudah biasa terjadi di kota besar seperti malang ini. Apalagi seperti yang sudah saya paparkan bahwa malang terdapat banyak sekali remaja yang jauh dari orang tuanya, sehingga mereka merasa bebas melakoni gaya hidup yang seperti itu. (A. Qohar M. A. M.)