Malang merupakan kota
yang sangat di idam-idamkan oleh banyak orang khususnya para remaja baik yang
masih duduk di bangku sekolah maupun bagi mereka yang sudah duduk di bangku
perkuliahan. Banyak orang yang bilang bahwa Malang
merupakan kota
yang dingin dan banyak tempat wisatanya. Berbicara mengenai Malang,
kota ini juga di sebut-sebut sebagai kota pelajar, karena
dengan banyaknya universitas baik negeri maupun swasta. Perguruan-perguruan
tinggi yang berada di kota Malang memang sudah di kenal oleh orang-orang
baik dari jawa maupun luar jawa.
Dengan
banyaknya pilihan perguruan tinggi yang ada di Malang
menjadikan kota
ini sebagai tujuan utama para remaja yang baru lulus sekolah menengah atas
(SMA). Dengan banyaknya pendatang yang mayoritas mereka adalah remaja, membuat kota ini menjadi lahan
empuk untuk berbuat tindakan yang negative, apalagi meraka remaja-remaja yang
jauh dari orang tuanya. Kenakalan remaja
sudah bukan menjadi suatu hal yang tabuh di kota
Malang. Remaja
atau mahasiswa pendatang yang studi di Malang
memang tidak semua dari mereka memiliki sifat yang positive atau baik, banyak
juga remaja pendatang yang memiliki sifat negative.
Dari
pemaparan di atas, disini saya akan menceritakan pengalaman pribadi saya pada
saat pertama kali menginjakkan kota Malang untuk kuliah dan
yang notabene jauh dari orang tua. Waktu itu sekitar 3 tahun yang lalu tepatnya
pada tahun 2009, untuk pertama kalinya saya ke Malang yang memang benar-benar tanpa di
dampingi orang tua dan dalam waktu yang lama. Pada saat itu perkuliahan memang
belum di mulai, karena waktu itu masih musim seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Waktu
pertama ke malang saya tinggal atau kost di
belakang pusat perbelanjaan yang berada di jalan veteran malang. Namanya juga remaja yang baru lulus
SMA dan apalagi saya yang notabene berasal dari kota
kecil yang tidak sebesar kota Malang,
saya merasa senang dan tetunya bangga bisa kuliah di kota ini. Dengan berbagai suguhan tempat yang
menawarkan hiburan malam dan tempat tongkrongan, pada waktu itu saya merasa
kalap. Apalagi saya sudah banyak mendengar bahwa malang
merupakan kota
yang dapat memberikan pengaruh negative. Anggapan yang seperti itu memang benar
adanya, saya yang pada saat itu merupakan orang baru di Malang, merasa bahwa saya ingin mencicipi
tempat hiburan malam.
Perkuliahan
sudah di mulai, saya mahasiswa baru yang duduk di semester satu. Di saat itulah
saya mulai mencoba tempat hiburan malam, dan di tempat itulah saya untuk
pertama kalinya mencoba rokok dan minuman beralkohol. Gaya
hidup yang seperti itu berlangsung sampai saya duduk di semester lima. Saya merasa bahwa
dengan melakoni hal-hal seperti itu saya merasa menjadi remaja yang tidak
ketinggalan jaman.
Berkunjung ke tempat hiburan malam pada saat itu sudah saya jadikan sebagai suatu agenda rutin yang saya lakukan setiap hari senin. Mungkin bagi orang-orang yang tidak mengerti kenapa saya berkunjung ke tempat hiburan malam setiap hari senin pasti bertanya-tanya, yaaaaaaaa, hari senin merupakan hari dimana tempat hiburan malam tersebut terdapat event university party. Banyak mahasiswa-mahasiswa dari perguruan tinggi lain yang berbondong-bondong datang ke tempat itu. Mulai dari mabok, ngrokok, ciuman di depan orang banyak itu sudah bukan menjadi hal yang tabuh lagi.
Remaja-remaja dengan gaya hidup seperti itu memang sudah biasa terjadi di kota besar seperti malang ini. Apalagi seperti yang sudah saya paparkan bahwa malang terdapat banyak sekali remaja yang jauh dari orang tuanya, sehingga mereka merasa bebas melakoni gaya hidup yang seperti itu. (A. Qohar M. A. M.)
Berkunjung ke tempat hiburan malam pada saat itu sudah saya jadikan sebagai suatu agenda rutin yang saya lakukan setiap hari senin. Mungkin bagi orang-orang yang tidak mengerti kenapa saya berkunjung ke tempat hiburan malam setiap hari senin pasti bertanya-tanya, yaaaaaaaa, hari senin merupakan hari dimana tempat hiburan malam tersebut terdapat event university party. Banyak mahasiswa-mahasiswa dari perguruan tinggi lain yang berbondong-bondong datang ke tempat itu. Mulai dari mabok, ngrokok, ciuman di depan orang banyak itu sudah bukan menjadi hal yang tabuh lagi.
Remaja-remaja dengan gaya hidup seperti itu memang sudah biasa terjadi di kota besar seperti malang ini. Apalagi seperti yang sudah saya paparkan bahwa malang terdapat banyak sekali remaja yang jauh dari orang tuanya, sehingga mereka merasa bebas melakoni gaya hidup yang seperti itu. (A. Qohar M. A. M.)