A
|
walnya di era Tahun 90’-an lalu para
pemuda-pemudi lokal telah tahu & paham akan musik sejenis ‘’PUNK’’ yang
lebih beraliran keras yang biasa disebut dengan ‘’Hardcore’’. Di Kota besar
misalnya seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Malang, merupakan Kota paling
banyak pencipta & kreator aliran genre musik seperti ini, dan sampai detik
ini banyak menjamur di Kota-kota lain di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri bahwa
mereka telah mengikuti lifestyle (gaya hidup) asing.
Di Kota Malang ini contohnya, mulai dari
anak-anak yang masih dibawah umur hingga orang yang cukup berumur pun masih
tampak jelas terlihat di acara-acara musik (gigs) hardcore. Ini karena
pertemanan (friendship), loyalitas (loyalty), dan komitmen (commitment) mereka
cukup kuat di genre hardcore. Bahkan mereka beranggapan bahwa di setiap gigs
hardcore adalah ajang untuk menjalin semangat kekerabatan yang sangat erat.
Musik-musik hardcore banyak mengusung tema-tema seperti semangat anak muda
untuk hidup positif tanpa rokok, narkoba, miras dan sex. Sering disebut dengan
‘’Hardcore Straight Edge’’. Kemuakkan akan kerasnya duniawi, serta ada pula
yang menyindir tentang dunia politik yang kerap melanda negeri ini.
Gaya hidup atau lifestyle juga sangat
menginspirasi kaum musik hardcore. Gaya-gaya seperti kaos, jumper & hoodie
yang banyak menggambarkan band-band, berclana pendek, bertopi dan bersepatu
mungkin itu merupakan gaya dan model yang sering terlihat di sekitar kalangan
pecinta musik hardcore. So, Do It
Yourself, jadilah dirimu sendiri. Kita harus mengkaji dan memahami lebih
dalam lagi apa arti dari musik hardcore?, apa pesan yang disampaikan?, positif
atau negative untuk kita?, jika kita ingin mengikuti gaya hidup atau
lifestyle-nya. Passion Before Fashion,
paham dulu lalu berpenampilan, jangan sebaliknya berpenampilan dulu lalu paham
hehe J…. (Kerisdianto)